Telepon genggam tidak baik dipakai dalam waktu lama, karena diduga dapat memicu kanker. Apa kata medis terkait anggapan ini? Jakarta Telepon genggam menjadi salah satu alat elektronik yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sebab, benda tersebut memiliki banyak kegunaan untuk berkomunikasi. Namun jika alat komunikasi ini memang berguna, bagaimana benda ini bisa menjadi pemicu kanker?
Dilansir Newsweek, sejumlah pakar kesehatan mengatakan bahwa kebiasaan membawa telepon genggam ke mana-mana adalah tindakan yang buruk. Itu karena kebiasaan tersebut dapat memberikan pengaruh negatif pada kesehatan kejiwaaan atau mental, termasuk kesehatan fisik.
Terkait hal itu, penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011 menyatakan bahwa telepon genggam bisa memberikan paparan radiasi yang bersifat karsinogenik.
Dampak dari paparan tersebut adalah berbagai macam jenis kanker, salah satunya kanker otak. Atas dasar ini, WHO merekomendasikan agar Anda mengawasi serta menghindari penggunaan telepon genggam terlalu lama.
Pro kontra telepon genggam picu kanker
Temuan tentang telepon genggam dapat sebabkan kanker tak serta-merta disetujui oleh kalangan lain. Beberapa peneliti lain bahkan mengatakan bahwa telepon genggam memiliki radiasi yang lebih lemah dibandingkan sinar matahari, sehingga tak akan sanggup memicu kanker pada tubuh.
Berdasarkan ilmu fisika dan biologi, ponsel seharusnya tidak menyebabkan kanker. Gelombang radio yang mereka pancarkan adalah "nonionizing," yang berarti mereka tidak merusak DNA manusia seperti sinar ultraviolet atau sinar X.
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, para ahli belum dapat memastikan bahwa telepon genggam bisa sebabkan kanker. Kendati demikian, penelitian lanjutan terus dilakukan untuk menemukan fakta sebenarnya. Akankah telepon genggam benar-benar terbukti dapat menyebabkan kanker, atau justru sebaliknya?
Harus tetap waspada
Pew Research Center menyebutkan bahwa 95 persen remaja usia 13–17 tahun sering berurusan dengan smartphone yang mereka miliki. Ini membuat mereka menjadi golongan yang memiliki risiko paling besar untuk terkena dampak buruk yang mungkin timbul akibat perangkat elektronik ini. Oleh karena itu, meski telepon genggam belum terbukti dapat mencetuskan kanker, Anda diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati
“Meski masih belum pasti dan perlu diteliti lebih lanjut, tidak ada salahnya bagi Anda untuk berhati-hati dengan telepon genggam. Kurangi paparan radiasi telepon genggam pada tubuh, baik kepala maupun organ bagian bawah,” ungkap dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter.
Lebih lanjut, dr. Alvin menganjurkan Anda untuk melakukan tips berikut ini, agar efek negatif yang bersembunyi di balik radiasi telepon genggam tidak menyebabkan masalah kesehatan.
- Matikan telepon jika tidak dipakai.
- Hindari penggunaan telepon terlalu lama atau sering.
- Hindari menaruh telepon dalam kantung dalam keadaan mati atau hidup.
Telepon genggam dan spekulasinya sebagai penyebab kanker masih terus diteliti hingga kini. Meski demikian, Anda tetap harus bijak dalam menggunakan alat elektronik ini agar tidak terkena efek negatifnya. Salam sehat!
[NB/ RVS]