Halaman

Kamis, 18 Oktober 2018

Sering Salah, Ternyata Begini Aturannya Minum Obat 3 Kali Sehari

Setiap obat, baik itu yang dari resep dokter atau dijual bebas di toko obat, memiliki aturan minum dan jadwal dosisnya masing-masing. Aturan ini harus dipatuhi agar Anda bisa cepat sembuh. Nah ketika mendapat obat yang harus diminum 3 kali sehari (3×1), kapan saja biasanya Anda meminumnya? Pagi, siang, dan malam? Sebetulnya, cara minum obat 3 kali sehari seperti ini kurang tepat, lho! Lantas, kapan waktu minum obatnya?

Aturan minum obat 3 kali sehari yang benar sesuai anjuran

Maksud dari minum obat dengan aturan minum tiga kali sehari adalah memang dalam sehari Anda minum obat sebanyak tiga kali. Namun, cara membagi waktunya tidak sesederhana hanya “pagi, siang, dan malam”.
Dilansir dari Detik Health, dr. Anis Kurniawati, PhD, SpMK(K), sekretaris Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) dari Kementerian Kesehatan, cara membagi waktu minum obat 3 kali sehari harus per 24 jam. Artinya, Anda harus minum obat setiap 8 jam sekali untuk tiga kali dalam sehari.
Jadi, misalkan waktu pertama kali Anda minum obat di hari itu adalah pukul 8 pagi. Maka dosis kedua harus Anda minum pukul 4 sore, dan dosis terakhir harus Anda minum pada pukul 12 malam. Bukan berarti Anda minum obat mengikuti waktu makan pagi, siang, dan malam.
Mengikuti aturan minum obat 3 kali sehari dengan benar itu penting. Dr Anis lanjut mengatakan, aturan frekuensi minum obat dibuat berdasarkan proses penyerapan obat dalam tubuh. Untuk beberapa obat tertentu, jadwal minum harus benar-benar saklek karena dosis konsentrasi obat harus tetap ada terus-terusan dalam darah.
Begitu konsentrasi obat mulai turun, maka efektivitasnya bisa menurun untuk memerangi penyakit sehingga Anda harus minum obat lagi demi menjaga konsentrasi obat di dalam darah tetap stabil.

Lantas, bagaimana jika saya lupa minum dosisnya?

Jika Anda lupa minum obat, tapi waktu sudah akan masuk ke waktu selanjutnya untuk minum obat, apa yang harus dilakukan? Biasanya Anda memilih untuk melewatkan saja satu waktu minum obat ini. Atau beberapa orang mungkin memilih untuk menambah dosisnya menjadi dua.
Namun, itu cara minum obat yang salah. Anda tidak boleh menggabungkan dosis obat dalam satu waktu. Atau memilih untuk tidak minum obat di waktu kedua, dan lanjut saja minum di waktu ketika yang sudah ditentukan.
Jika Anda lupa minum obat di satu waktu, langsung minum saja di saat itu juga. Untuk waktu minum obat selanjutnya, Anda sesuaikan lagi dengan delapan jam setelahnya, atau delapan jam waktu terakhir Anda minum obat.
Misalnya Anda minum obat yang pertama pukul 8 pagi, lalu Anda lupa seharusnya minum lagi pukul 4 sore. Anda baru ingat setelah pukul 5 sore. Nah begitu teringat, langsung saja minum obat di waktu tersebut. Untuk selanjutnya, Anda minum lagi di delapan jam setelah pukul 4 sore; yaitu tetap pukul 12 malam.

Setiap Tahapan Stadium Kanker dan Artinya Bagi Pasien

Menentukan stadium kanker adalah cara penting untuk menggambarkan ukuran kanker serta sejauh mana pertumbuhan kanker sudah terjadi. Ketika dokter pertama kali mendiagnosis kanker, dokter akan mendeteksi sudah sejauh apa kondisi kanker itu berkembang, sudah sejauh mana kanker itu menyebar, atau apakah sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Lantas, apa saja tahapan stadium kanker? Simak di bawah ini.

Seberapa penting menentukan stadium kanker?

Tentunya ini sangat penting, sebab stadium kanker yang akan menentukan pengobatan yang akan diberikan. Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan lokal seperti operasi atau radioterapi jika kanker hanya di satu tempat saja.
Akan tetapi, perawatan yang diberikan akan berbeda ketika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dalam kasus kanker telah menyebar (metastasis), dokter mungkin menganjurkan:
  • Kemoterapi.
  • Terapi hormon.
  • Obat kanker yang ditargetkan khusus.
Tanpa mengetahui stadium, sulit menentukan perawatan apa yang seharusnya diberikan.

Apa saja tahapan stadium kanker yang diberikan dokter?

Pada umumnya, ada 2 tahapan untuk menentukan kondisi kanker sudah separah apa, yakni dengan sistem bilangan dan sistem TNM.

Sistem bilangan

  • Stadium 0 artinya tidak ada kanker, hanya sel-sel abnormal dengan potensi menjadi kanker. Stadium ini disebut juga dengan karsinoma in situ.
  • Stadium I artinya kankernya kecil dan hanya ada di satu area. Ini disebut juga kanker stadium awal.
  • Stadium II dan III artinya kondisi kanker lebih besar dan telah tumbuh pada jaringan lain di dekatnya atau di kelenjar getah bening.
  • Stadium IV, artinya kanker setelah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Ini disebut juga dengan kanker stadium lanjut atau metastasis.

Sistem TNM

Sistem TNM meruakan kepanjangan dari tumor, nodus, dan metastasis.
  • Tumor (T): T akan diikuti oleh angka 0-4. Ini untuk memberi tahu Anda seberapa besar tumor yang terjadi. Contohnya, “T0: berarti tidak ada tumor yang bisa diukur. Semakin tinggi angkanya, semakin besar tumornya.
  • Nodus (N): N akan diikuti oleh angka 0-3. Ini dimaksudkan untuk memberi tahu Anda jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang melawan virus dan bakteri sebelum menginfeksi bagian tubuh Anda. “N0” berarti kelenjar getah bening Anda tidak terlibat. Semakin tinggi angkanya, maka semakin banyak penyebaran sel kanker di kelenjar getah bening.
  • Metastasis (M): M diikuti oleh 0 atau 1. Jika kanker sudah menyebar ke organ dan jaringan di bagian tubuh lainnya maka Anda akan diklasifikasikan sebagai “M1”. Sedangkan jika belum ada penyebaran, kondisi kanker tersebut dinyatakan “M0”.

Apa Itu Kanker?

Definisi

Apa itu penyakit kanker?

Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Sel-sel ini nantinya akan terus tumbuh dan berkembang menjadi sel baru. Sementara sel-sel yang sudah tua, tidak sehat, dan tidak berfungsi lagi akan mati secara alamiah.
Sementara sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel ini akan terus mengganda dan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. Perubahan inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker.
Dibandingkan dengan sel tubuh, sel kanker memiliki banyak sekali perbedaan. Sel ini dapat tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya guna membentuk sebuah jaringan baru. Sel kanker juga tidak bisa mati dan rusak dengan sendirinya.
Penyakit kanker bisa muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari sel dalam tubuh manusia. Maka, ada banyak sekali jenis penyakit kanker yang ditemui pada manusia. Dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 200 jenis penyakit kanker yang berbeda.

Seberapa umumkah penyakit kanker?

Penyakit ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga lanjut usia, wanita maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat. Hal ini dapat dikendalikan dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker?

Berikut adalah beberapa gejala kanker yang tidak boleh diabaikan:
1. Muncul benjolan yang tidak lazim
Gejala kanker yang paling khas adalah munculnya benjolan tumor yang tidak lazim. Jika Anda menemukan benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat dan berbentuk tidak wajar, bisa jadi ini merupakan gejala kanker payudara.
Selain di payudara, benjolan ini juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Maka dari itu, jika Anda menemukan benjolan baru atau benjolan yang mengalami perubahan di tubuh Anda, periksakan ke dokter sesegera mungkin.
2. Perubahan pada kulit
Jika Anda mencurigai adanya perubahan ukuran, bentuk, atau warna tahi lalat yang tak wajar, waspadai gejala kanker kulit. Untuk memastikan segala perubahan yang terjadi pada kulit Anda bukan gejala penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan menyeluruh.
Anda juga sebaiknya melakukan pemeriksaan kulit secara rutin sendiri untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan yang tampak aneh pada kulit.
3. Masalah pada kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil berbentuk menyerupai kacang merah yang memegang peranan besar dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Jadi, ketika terjadi infeksi, kelenjar getah bening akan  membengkak untuk memberikan tanda.
Oleh karena itu, pembengkakan kelenjar getah bening perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda kanker, seperti leukimia dan limfoma. Kelenjar ini banyak terdapat pada leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru.
4. Berat badan turun tanpa sebab
Hal yang normal jika Anda mengalami penurunan berat badan karena sedang diet. Namun apabila penurunan berat badan Anda terjadi tanpa sebab yang jelas, Anda perlu waspada.
Penurunan berat badan bisa saja menjadi gejala kanker usus besar, pankreas, atau pencernaan lainnya. Tidak hanya itu, penurunan berat badan tiba-tiba juga bisa menjadi tanda penyakit ini yang dapat menyebar ke hati sehingga akan mempengaruhi nafsu makan dan kemampuan tubuh Anda untuk melepaskan limbah makanan dalam tubuh.
5. Batuk atau sesak yang berkepanjangan
Kebanyakan batuk mungkin tidak perlu diwaspadai. Akan tetapi jika batuk yang Anda alami tak sembuh-sembuh, terjadi dalam waktu yang lama dan disertai dengan sesak napas ataupun darah, Anda harus waspada. Pasalnya, ini bisa berbahaya karena menunjukkan bahwa paru-paru Anda bermasalah. Dalam skenario terburuk, yang Anda alami bisa jadi kanker paru.
Maka dari itu, bila Anda terkena batuk yang berkepanjangan, pergilah ke pusat kesehatan untuk melakukan X-ray atau CT scan dada.
6. Rasa sakit tanpa sebab
Jika rasa sakit Anda akibat dari cedera fisik, ini mungkin bukan masalah serius. Namun, apabila Anda mengalami rasa sakit yang tetap dan tanpa sebab ini patut diwaspadai.
Tergantung pada lokasi rasa sakitnya, ada berbagai macam jenis penyakit ini. Sakit kepala yang tak kunjung sembuh meski sudah menjalani pengobatan bisa menjadi gejala kanker otak.
7. Perdarahan tidak normal
Perdarahan tidak normal bisa mengindikasikan kemungkinan bahwa Anda memiliki penyakit ini. Misalnya, perdarahan vagina di luar menstruasi ataupun setelah berhubungan seksual bisa menjadi tanda kanker endometrium dan serviks.
Mungkin ada gejala kanker yang tidak disebutkan di atas. Oleh sebab itu, segera konsultasikan ke dokter jika Anda mencurigai perubahan yang tidak wajar pada tubuh Anda sebagai deteksi dini penyakit ini. Semakin dini penyakit ini terdeteksi, peluang untuk sembuhnya juga akan semakin besar.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satupun tanda atau gejala kanker yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apapun tentang gejala penyakit ini, sebaiknya segela konsultasikanlah pada dokter Anda. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.

Penyebab

Apa penyebab kanker?

Penyebab kanker paling umum adalah perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Di dalam gen, terkandung ribuan DNA yang akan memberi instruksi pada sel untuk menjalankan fungsinya pada organ tubuh tempat sel tersebut hidup.
Maka inti sel yang menjadi rumah bagi ribuan gen ini akan menentukan jenis sel apa yang dibutuhkan organ tubuh tertentu, kapan sel perlu membelah diri, dan sel mana yang harus mati dan digantikan.
Sayangnya, proses ini tidak selalu berjalan dengan sempurna. Ketika sel melakukan pembelahan diri, ada risiko sel baru yang lahir dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak atau digandakan terlalu banyak. Perubahan struktur gen dalam sel ini disebut sebagai mutasi gen.
Ketika mutasi gen terjadi, sel sudah tidak bisa lagi menerima perintah dan instruksi dari sistem pusat sehingga sel ini akan tumbuh di luar kendali dan menghasilkan protein yang tidak normal. Kelainan pada protein yang diproduksi akan semakin memicu pembelahan sel-sel baru dengan gen yang tidak sempurna. Pada kasus lain, protein yang dibutuhkan untuk menghentikan kelahiran sel baru justru tidak diproduksi sama sekali.
Biasanya, mutasi gen baru akan berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Proses ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel kanker tampak ketika tubuh Anda diperiksa.
Namun, pada kasus anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan atau sejak lahir. Jadi, mereka memang memiliki gen bawaan yang rusak dalam sel tubuh sehingga proses terbentuknya penyakit kanker tidak membutuhkan waktu yang lama.
Secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu:
  • Faktor internal. Anda mungkin terlahir dengan mutasi genetik yang diwariskan dari orangtua Anda. Jenis mutasi ini bertanggung jawab atas persentase kecil dari penyakit ini.
  • Faktor eksternal. Kebanyakan mutasi gen terjadi setelah kelahiran dan tidak diwariskan. Sejumlah faktor dapat menyebabkan mutasi gen seperti merokok, radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas, hormon, peradangan kronis dan kurangnya berolahraga.
Para ilmuwan tidak mengetahui seberapa banyak mutasi yang harus terakumulasi sehingga bisa jadi penyebab kanker. Meski begitu, para ilmuwan percaya bahwa penyebab kanker akan bervariasi pada setiap orang tergantung jenis kanker yang dialaminya. Konsultasikan ke dokter Anda untuk mengetahui penyebab kanker yang lebih lengkap. Dengan mengetahui berbagai faktor penyebab kanker memungkinkan untuk menurunkan risiko Anda terkena penyakit ini di masa yang akan datang.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya terkena penyakit kanker?

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini, seperti:
  • Usia. Penyakit ini bisa memerlukan waktu puluhan tahun untuk tumbuh. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang didiagnosis penyakit ini berusia 65 tahun atau lebih. Meski begitu, penyakit ini bukanlah penyakit eksklusif untuk orang dewasa. Pasalnya, penyakit ini juga dapat didiagnosis pada usia berapa pun.
  • Kebiasaan buruk. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, dan seks yang tidak aman bisa jadi faktor penyebab kanker.
  • Riwayat keluarga. Dalam banyak kasus, penyakit ini sifatnya menurun. Maka, Anda harus menjalani tes genetik untuk pencegahan lebih lanjut. Meski begitu, dengan memiliki mutasi genetik yang diturunkan bukan berarti Anda akan terkena penyakit ini.
  • Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi kesehatan kronis seperti ulcerative colitis dapat dengan nyata meningkatkan risiko tumbuhnya penyakit ini jenis tertentu.
  • Lingkungan hidup. Bahan kimia berbahaya seperti asbes dan benzena di rumah atau tempat kerja bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini. Meskipun Anda tidak merokok, Anda bisa menghirup asap rokok jika berada di sekitar orang yang merokok atau tinggal dengan seseorang yang merokok.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana penyakit kanker didiagnosis?

Sangatlah dianjurkan untuk secepatnya mendiagnosis penyakit untuk mendapatkan peluang terbaik untuk penyembuhan, terutama pada stadium awal. Dokter bisa menggunakan satu atau lebih pendekatan untuk mendiagnosis penyakit ini. Beberapa tes yang umum dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini di antaranya:
  • Pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan melakukan colok dubur jika mencurigai Anda mengalami penyakit ini di usus atau prostat. Metode pemeriksaan fisik lainnya juga mungkin dilakukan dokter untuk memperjelas diagnosis penyakit pasien.
  • Tes laboratorium. Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk untuk menggambarkan kesehatan pasien secara keseluruhan dan mendeteksi ada tidaknya kelainan.
  • Tes pencitraan. Beragam tes pencitraan seperti PET scan, MRI, rontgen, ultrasound, dan CT scan dapat digunakan untuk mencari tahu apakah penyakit ini telah menyebar.
  • Biopsi. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengangkat sebagian kecil jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop. Sampel yang diambil dalam biopsi kemudian dianalisis oleh ahli patologi. Ia akan mengevaluasi sel, jaringan, dan organ dalam tes laboratorium untuk menentukan diagnosis penyakit yang dialami pasien.

Apa saja obat kanker?

Obat kanker pada dasarnya tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini, potensi efek samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Secara umum, berikut ini beberapa obat kanker yang paling umum:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan zat kimia dengan intensitas kuat untuk membunuh sel yang bertumbuh cepat pada tubuh. Kemoterapi paling sering digunakan sebagai obat kanker, karena sel penyakit ini berkembang lebih cepat dari sel normal dalam tubuh.
Obat-obatan kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan sebagai obat kanker. Kemoterapi adalah cara yang efektif untuk mengobati banyak jenis penyakit ini namun memiliki risiko efek samping yang juga harus diwaspadai.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah cara pengobatan yang mengandalkan radiasi dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Walaupun radioterapi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
3. Terapi target
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain:
  • Antibodi monoklonal
  • Penghambat tirosin kinase
  • Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase)
Terapi yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit kanker?

Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu Anda mencegah dan mengatasi penyakit kanker:
  • Jangan merokok. Merokok telah dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit ini—termasuk paru-paru, mulut, tenggorokan, laring, pankreas, kandung kemih, rahim dan ginjal.
  • Makanlah dengan pola makan yang sehat.
  • Makanlah banyak buah-buahan dan sayuran.
  • Batasilah daging olahan.
  • Pertahankanlah berat badan yang sehat dan aktif secara fisik. Mempertahankan berat badan yang sehat dapat menurunkan risiko berbagai jenis penyakit ini, termasuk payudara, prostat, paru-paru, usus besar, dan ginjal.
  • Lindungilah diri dari sinar matahari.
  • Dapatkan perawatan medis yang teratur.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.